Jakarta – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menjadi pembicara pada Forum Pimred Disway Group Silaturahmi di Auditorium Wisma Menpora, Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta. Menpora Dito ingin memberikan legacy agar Kemenpora naik kelas sebagai kementerian yang layak memiliki postur anggaran yang lebih baik.
“Pertama saya ingin menyambut Disway Group, selamat datang di Kemenpora RI. Saya sangat senang bisa bersilaturahmi dan meyakini hubungan antara pemerintah dan media merupakan mitra sejajar dalam demokrasi,” kata Menpora Dito dalam sambutannya, Rabu (28/2).
Menpora Dito meluncurkan berbagai program-program kepemudaan dan keolaragaan yang proporsional. Hal itu sebagai upaya agar Kemenpora menjadi kementerian yang bisa naik level dari berbagai sisi terutama penganggaran.
“Kemenpora saat ini memiliki postur anggaran yang paling bawah. Karena anggaran yang rendah. Tapi dengan inilah yang harus kita maksimalkan bagaimana kita memberikan dasar agar kedepan dari sisi penganggaran sudah layak untuk dinaikkan,” tegasnya.
“Karena itulah mengapa berbagai transformasi kita lakukan khususnya bidang pemuda dan olahraga. Akuntabilitas juga ditingkatkan agar kedepan kementerian ini benar-benar bisa naik kelas,” tandasnya.
Kemenpora lanjutnya, sedang diusahakan agar menjadi kementerian yang juga ‘Rumah Bagi Pemuda’ serta mencetak prestasi. Saat ini Kemenpora juga sangat membutuhkan dukungan dari media untuk mengglorifikasi berbagai program-program transformasi di sektor kepemudaan.
Kemenpora, lanjut Menpora Dito, sangat terbuka untuk bekerjasama dengan media yang peduli terhadap isu-isu tentang kepemudaan dan keolahragaan.
“Kami sangat mendukung kerjasama dengan media dan Kemenpora baru saja mendapatkan Predikat Informatif dari KIP. Kami juga melihat dari Group Media Disway sebagai media yang peduli isu pemuda dan olahraga yang menjadi kontribusi positif dalam pengembangan kepemudaan dan keolahragaan,” urainya.
“Di sisi kepemudaan saat ini menjadi tantangan karena komposisi penganggaran pemuda dan keolahragaanya sangat jomplang atau berbeda jauh. Tapi, di era saat ini diharapkan bagaimana caranya dengan keterbatasan budget yang ada bisa membuat program-program yang sangat menyentuh anak-anak muda,” paparnya.
Menpora menguraikan, beberapa program Kemenpora yang ada ditujukan kepada pemuda. Pihaknya mengadakan pendampingan wirausaha muda untuk UMKM pemuda yang berada di pasar, ada juga mental health (olahrasa) agar anak muda bisa perhatian terhadap pentingnya menyehatkan mental, asistensi ke berbagai organisasi kepemudaan, pertukaran pemuda, Kawalpora dan sebagainya.
“Targetnya adalah sebelum Oktober 2024 ini saya ingin memberikan legacy agar Kemenpora ini menjadi kementerian yang siap naik kelas dan siap diberikan kepercayaan yang lebih besar,” pungkas Menpora Dito.