Jakarta: Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI), mendukung Tim Konsorsium Gerakan Bangun Nusantara (Gerbangtara) membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) dari sisi sosial pemuda. Hal itu disampaikan saat Kemenpora menerima audiensi Gerbangtara di Ruang Rapat Lantai 10 Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (4/6).
“Intinya kami di Kemenpora sangat bangga sekali melihat pemuda-pemudi di Gerbangtara ini memiliki posisi untuk membuka potensi baru, perubahan baru di IKN,” kata Deputi Pengembangan Pemuda Raden Isnanta saat mendampingi Menpora Dito.
Menurutnya, hal baru itu dapat dilakukan dimulai dari yang dinilai tidak susah. Bila perlu dapat dilakukan saat Gerbangtara nanti lahir. “Ketika SDM nya anak muda tidak dibangun dengan baik, mindsetnya, ketrampilan yang bagus ya nanti juga akan kembali model-model yang lama. Kami melihat program di kepemudaan bisa diolah menjadi banyak hal mulai kecakapan, muda yang memimpin, muda yang menjadi spirit jiwa kepeloporan, wawasan luas, berkarakter dan sebagainya,” imbuhnya.
Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Rawanda Wandy Tuturoong menyampaikan, kedeputiannya mendorong dan mendukung peran anak-anak muda untuk lebih bisa memiliki jaringan agar semakin tahu tantangan di masa depan khususnya terkait dengan IKN.
“Gerbangtara ini akan masuk didalam isu-isu penting yang belum banyak dimasuki oleh program formal pemerintah saat ini. Pemuda dan masyarakat sekitar IKN menjadi isu yang menarik, tetapi sering kali hanya menjadi slogan,” ujarnya.
“Dengan pendekatan yang inovatif dan komprehentif kita berharap ini akan menjadi sebuah bukti, bahwa bukan hanya pemerintah tetapi masyarakat dan multistakeholders pemangku kepentingan yang beragam benar-benar bisa membangkitkan IKN bukan sekedar simbol tetapi manusia di sekitarnya tidak tertinggal,” imbuhnya.
Koordinator Divisi Program Siberkreasi, A.Hamas Nahdly menuturkan, IKN merupakan sebuah perjalanan panjang. Menurutnya, yang perlu untuk di konsen adalah tidak hanya infrastruktur fisik tetapi juga infrastruktur sosial.
“Infrastruktur sosial ini biasanya yang sering dilupakan oleh pemerintah dan masyarakat. Padahal, dampaknya nanti yang dikhawatirkan bisa saja terjadi seperti social gap dan economi gap dan hasilnya bisa menjadi disharmoni di tengah masyarakat,” urainya.
“Dengan hadirnya orang baru di IKN dan pertumbuhan ekonomi yang pesat itu akan menumbuhkan disparitas sosial. Untuk itu Gerbangtara ini menjadi penting untuk masuk karena ini juga diinisiasi dari platform beberapa K/L dan Otorita IKN nantinya sebagai garda terdepannya,” imbuhnya.
Gerbangtara ini nantinya akan di launching pada 17 Juni mendatang, diagendakan di kota-kota mitra IKN melibatkan stakeholder dari masing-masing kluster dengan memberikan pelatihan terkait public policy process, policy brief, scenario planning, logframe, kolaborasi pentahelix, asset based community development, crowdfunding, dan metodologi kerja spesifik untuk masing-masing kluster.
“Harapan kita adalah menggali pemuda-pemudi di kota-kota satelit sekitar IKN. IKN merupakan isu yang cukup besar namun keterlibatan pemuda masih sangat terbatas,” kata Koordinator Konsorsium Gerbangtara Aie Natasha.
“Dengan adanya Gerbangtara dan beberapa program yang akan dijalankan kedepannya selain bisa memberikan capasity building yang utama adalag dari sisi mindset dari pemuda Kaltim bahwa mereka memiliki ruang yang diberikan yang sama dan mereka juga bisa bersuara,” tegas warga asli Kalimantan Timur ini.
Hadir dalam audiensi ini, Staf Khusus Komunikasi dan Hubungan Internasional Alia Noorayu Laksono, Staf Khusus Percepatan Inovasi Pemuda dan Olahraga Hasintya Saraswati, Tim Strategi dan Komunikasi Kebijakan Kemenpora Wildan Shah, serta beberapa perwakilan Otorita IKN.