Jakarta: Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) bersama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyepakati penandatanganan Perjanjian Kerja Sama(PKS) terkait Penguatan Pemahaman Remaja dan Pemuda dalam rangka Persiapan Kehidupan Berkeluarga dan Peningkatan Kapasitas Keluarga Muda Berdaya.
Penandatanganan ini dilakukan oleh Asdep Kepemimpinan Pemuda Andi Susanto dengan Direktur Bina Ketahanan Remaja BKKBN RI Edi Setiawan serta disaksikan oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Raden Isnanta dan dihadiri pula oleh Staf Khusus Bidang Percepatan Inovasi Pemuda dan Olahraga Hasintya Saraswati.
“Kegiatan ini merupakan salah satu wujud koordinasi lintas sektor kolaborasi dan sinergi antar kementerian dan lembaga (Perpres No.43 tahun 2022), dalam hal ini tentang kepemimpinan keluarga yang berencana dan berdaya,” kata Deputi Isnanta dalam sambutannya di Media Center Kemenpora, Senayan, Rabu (12/6).
“Agar berdaya karena ada IPP yang tampaknya pernikahan dini masih menonjol dan perceraian dini juga masih tinggi. Kegiatan ini bertujuan menjadikan pemuda memimpin keluarga menjadi baik, wawasan pemuda menjadi luas dan kuat, jiwa enterpreneurnya tumbuh. Harapannya tidak hanya menjadi pemimpin lokal dan nasional bahkan menjadi pemimpin tingkat dunia,” imbuh Deputi Isnanta.
Ia berharap usai penandatanganan ini langsung ada tindak lanjut nyata untuk implementasi PP dalam bentuk penguatan Generasi Z ini. “Yang terdekat ini ada Hari Keluarga Nasional, jadi kita ramaikan dengan semua K/L turun membuktikan koordinasi lintas sektornya berjalan baik. Selamat atas PKS ini selamat dalam tindaklanjut kerjasamanya,” pungkas Deputi Isnanta.
Direktur Bina Ketahanan Remaja BKKBN RI Edi Setiawan, menyambut baik kolaborasi Kemenpora dengan BKKBN yang ia nilai menjadi ide dan kolaborasi yang luar biasa.
“Kami diperkenalkan dengan Keluarga Muda Berdaya. Artinya ada satu rangkaian dari mulai persiapannya sebelum menikah sampai kemudian menjadi keluarga muda. Menurut saya, itu adalah kolaborasi yang luar biasa. Jadi, kita mengawal sejak remaja kemudian menjadi calon pengantin kemudian menjadi keluarga muda,” ujarnya.
“Program kedepan tentu saja 5 tahun. Yang terdekat adalah kita akan selenggarakan Siap Nikah Goes to Campus di Universitas Negeri Semarang ini menjadi kolaborasi pertama kita. Kita akan datangkan 300 remaja sekitar Semarang untuk kita bekali melalui modul-modul yang terkait kesehatan reproduksi, psikologi sampai dengan finansial,” imbuhnya.