Jakarta: Indonesia merupakan negara yang memiliki keunggulan di sektor pariwisata. Terbukti berdasarkan Travel and Tourism Development Index (TTDI) yang dirilis World Economic Forum (WEF) pada 21 Mei 2024, Indonesia berhasil melonjak 10 peringkat, menempati posisi ke-22 dari 119 negara di dunia.
Kabar membanggakan tersebut disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, dalam Forum Tematik Bakohumas bertema “Peran Perempuan dalam Pembangunan Sektor Pariwisata”, Selasa, (6/8) di Hotel Borobudur, Jakarta.
Dalam pidatonya, Sandiaga menyampaikan pencapaian prestasi sektor pariwisata nasional, tak lepas dari peranan perempuan bagi sektor pariwisata yang sangat signifikan.
“Prestasi di sektor pariwisata Indonesia ada peran perempuan di dalamnya. Mayoritas tenaga kerja di sektor pariwisata adalah perempuan 54%. Secara global prempuan memegang posisi dominan di sektor pariwisata. Data ini menunjukkan besarnya peran perempuan di sektor pariwisata. Bakohumas perlu mengawal isu pengarustamaan gender, kesetaraan gender, terutama di sektor pariwisata, dan forum ini adalah mediumnya.”
Pada acara yang dihadiri para Humas Pemerintah berbagai Kementerian/ Lembaga tersebut, hadir sejumlah narasumber perempuan inspiratif yang berasal dari berbagai latar belakang. Adalah Sri Rahayu Hasiba, Pelaku Pemberdayaan Perempuan di Desa Wisata yang menginisasi Lombok Surfer Girl.
Wanita asal NTT ini aktif mengajarkan surfing gratis di Lombok khusus untuk perempuan Indonesia. Baginya cara ini adalah upayanya untuk mendukung pemberdayaan perempuan dan sport tourism terutama di kawasan Lombok.
“Tiap 21 April, saya dan rekan turis lain dan bule aktif mengenakan kebaya untuk berselancar. Meskipun tidak mudah berselancar menggunakan kebaya, tapi saya ingin prempuan Indonesia berkegiatan extreme dan cantik. Dan jangan takut gelap, cantik tidak harus putih” ujarnya.
Ia juga berencana menggagas lomba surfing agar masyarakat luas melihat potensi Lombok tidak hanya dikenal akan destinasi sport tourism Gunung Rinjani nya yang mengglobal, tetapi juga destinasi selancar di lautnya. “Salah satu ombak terbaik di dunia ada di Indonesia, dan Lombok ini cocok untuk dikembangkan sebagai destinasi olahraga air. Lombok utara untuk snorkling, Lombok Selatan untuk surfing,” tambahnya.
Ia berharap ke depan pemerintah dapat memberikan dukungan berupa pelatihan SDM, terutama pendidikan manner untuk para pelaku wisata, cakap berbahasa asing, serta dukungan pendanaan untuk aktivasi event demi kenyamanan wisatawan.