Pemuda.co.id, MATARAM – Kantor Gubernur NTB akan segera di revitalisasi. Pemprov merencanakan, pengerjaan proyek tersebut dimulai awal Mei 2024 mendatang.
“Minggu ini akan mulai dilelang Manajemen Konstruksi (MK). Nanti setelah itu baru kita lelang fisik,” kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi NTB, Lies Nurkomalasari, Senin (29/01/2024).
Lies mengungkapkan, lelang MK ini dilaksanakan selama dua bulan. Sementara pengerjaan proyeknya dimulai awal Mei dan direncanakan selesai sekitar Desember 2024.
“Kita lelang MK dulu, fisiknya diperkirakan sebelum bulan Desember sudah selesai,” ujarnya.
Adapun revitalisasi ini, lanjut Lies, akan dilakukan perubahan desain bangunan pada bagian depan, tengah dan belakang.
Di mana antara bangunan di bagian timur dan barat akan nyambung dengan bangunan yang di tengah, yakni akan dibuatkan jembatan yang menghubungkan masing-masing gedung tersebut.“Tidak ada tambahan lantai, cuman bentuknya berbeda,” bebernya.
Bagian depan yang bertuliskan “Bumi Gora” juga dilakukan perubahan. Termasuk air mancur yang berada di depan ruangan gubernur akan dihilangkan.
“Tampak bagus nanti bentuknya, terutama bagian depannya dan kemungkinan akan menjadi ikon NTB,” terangnya.
Perencanaan desain ini, sambungnya, sudah direncanakan sejak tahun 2021 lalu. Adapun anggaran yang dialokasikan sebesar Rp40 miliar.
“Itu sudah termasuk perencanaan, pengawasan, manajemen konstruksinya juga sudah termasuk,” paparnya.
Sementara itu Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi mengaku, bersama dengan Tim Anggaran Pendapatan Daerah (TAPD) telah berjuang dari aspek anggaran, agar revitalisasi kantor gubernur tersebut bisa terealisasi.
“Sekarang untuk hal-hal teknis tentu juga teman-teman teknis dari Dinas PUPR sudah mulai melakukan survei, desain, dan mencermati apa-apa yang sudah harus diatensi,” kata Gita.
Diakuinya, sejak dibangun tahun 1977, Kantor Gubernur NTB belum pernah dilakukan perbaikan. Karena itu, sudah saatnya kantor gubernur memiliki gedung yang representatif.
Adapun revitalisasi ini mencakup beberapa hal, selain perbaikan gedung, juga memperbaiki instalasinya.
Misalkan untuk instalasi listrik. Dulu, kata Gita, mungkin instalasi di kantor gubernur hanya untuk penerangan.
Namun sekarang, berkembang untuk kebutuhan AC, komputer, bahkan charger dan kegiatan apapun menggunakan elektrik.
“Sekarang semua aktivitas membutuhkan listrik, seperti HP, komputer, kalau dulu mungkin jaringan-jaringan kabel sederhana tapi sekarang sudah berubah,” ungkapnya.
“Kita khawatir sebelum hal-hal itu terjadi, saya memang penekanannya jangan sampai ini gedung tua terus kurang perawatan, kurang perhatian kita maka terjadi musibah kebakaran dan sebagainya dan itu yang tidak kita inginkan,” tambahnya.